IODAMOEBA BUTSCHLII
PARASITOLOGI
REGULER
Nama Kelompok :
1.
Maninggar
Kayuningtyas
2.
Mareta Widya
Wulansari
3.
Aulia Gheasari
4.
Indah Nurhayati
5.
Nur Fauzia
Armala
6.
Della Paramitha
Damayora
7.
Dian Misgi
Veronica
8.
Musyarofah
Politeknik Kesehatan Suarabaya
Jurusan Analis
Tahun Pelajaran 2013 – 2014
Kata Pengantar
Puji
dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha yang telah
memberikan rahmat dan kasih karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah
parasitologi ini mengupas tentang mikroorganisme parasit yaitu “Iodamoeba
Butschlii”. Dangan tijauan pustaka dilengkapi gambar tropozit dan kista dari
parasit Idamoeba Butschlii untuk pemahaman dan bentuk morfologi serta siklus
daur hidupnya dan sebagainya.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah teori yang
memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan tugas makalah dengan baik serta
pihak yang terlibat dalam pengembangan materi makalah ini.
Kami
sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan saran yang membangun agar dapat menjadi acuan dalam
penyusunan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih
Surabaya,
24 Maret 2013
Penyusun
Daftar Isi
Tinjauan Pustaka
Iodamoeba Butschlii
·
Latar Belakang
Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius,
fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan
dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima
kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta
penciptaan yang tak terbantahkan. Diinterpretasikaodamoeba bütschlii. Filum
protozoa dibagi ke dalam 4 kelas berdasarkan alat geraknya, yakni Rhizopoda
(kaki semu), Mastigophora (flagel), Sporozoa (tidak punya alat gerak), dan
Ciliata (bulu getar).
Perbedaan di antara genus nya:
Perbedaan antara spesiesnya :
Karakteristik masing-masing spesies:
·
Fase
Iodamoeba Butschlii
·
Morfologi
Iodamoeba butschlii trofozoit
- mempunyai 4 inti yang letaknya tidak teratur
- inti 1 kariosoma sentral tidak ada kromatin perifer
- vakuola isi makanan atau bakteri
- ada granula pucat sekitar inti/halo
- inti 1 kariosoma sentral tidak ada kromatin perifer
- vakuola isi makanan atau bakteri
- ada granula pucat sekitar inti/halo
Iodamoeba butschlii kista
- bentuk lonjong atau piriform
- mempunyai 1 inti dengan vakuol glikogen besar
-bentuk bulat
- benda kromatoid bentuk jarum
- dinding tebal
- mempunyai 1 inti dengan vakuol glikogen besar
-bentuk bulat
- benda kromatoid bentuk jarum
- dinding tebal
Iodamoeba butschlii
Morfologi
Iodamoeba
butschlii frekuensi kasusnya sebanyak ± 8% pada manusia, berinti khas,
kista tidak teratur dan benda glikogen yang besar dalam kista berinti
1. Iodomoeba butschlii mempunyai pseudopodia tumpul dan dikeluarkan
mempunyai 3 bentuk stadium, yakni bentuk tropozoit, prekista, dan kista.
Bentuk
tropozoit berukuran 6 – 20 µm (rata-rata 10
µm), ektoplasma sedikit/hampir tidak terlihat, pergerakan agak aktif
dengan pseudopodia tumpul dan jernih, endoplsma mempunyai sitoplasma
granuler dengan partikel makanan, bakteri, kristal, sel tumbuh-tumbuhan, sering
dalam vakuole. Dan tidak makan sel darah merah. Inti berbentuk khas dan bulat,
kariosom berbentuk bulat dan letaknya di tengah-tengah, hampir memenuhi inti,
antara kariosom dan inti terdapat benang-benang.
Bentuk
kista berukuran 5 – 18 µm, dengan bentuk ireguler. Glikogen vakuole berbatas
tegas dan jelas, serta batang kromidial tidak ada. Jumlah inti hanya 1, kecuali
kista yang akan pecah terdapat 2 inti. Diagnosa laboratorium ; sama
seperti pemeriksaan E.histolytica.
·
Patogenesis
Sama
seperti Entamoeba hartmani, Iodamoena butschlii juga bukan merupakan ameba
patogen pada tubuh manusia atau tidak berbahaya dan hanya hidup komensal di
usus besar.
·
Gambaran klinis
Karena
Iodamoeba butschlii bukan merupakan ameba yang patogen, maka tidak menyebabkan
penyakit sehingga tidak ada gejala klinis yang dapat ditemukan sebagai akibat
dari Iodamoeba butschlii.
·
Cara menegakkan diagnosis / diagnosis
banding
Meski
kistanya dapat diidentifikasikan dengan sediaan basah, terutama bila vakuol
dipulas dengan iodium, trofosoitnya sulit dideteksi dan diidentifikasi tanpa
sediaan pulasan permanen.
·
Pengobatan
Tidak
ada pengobatan untuk Iodamoeba butschlii karena tidak bersifat patogen.
9. Epidemiologi
·
Iodamoeba butschlii tersebar luas di beberapa
negara.
·
Di wilayah Turki selatan dari 380 sampel tinja diare yang
diperiksa dengan menggunakan tes enzim immunosorbent assay (EIA) prevalensinya
mencapai 3,1% terdapat bersama-sama parasit patogen lainnya.
·
Di daerah Bat Dambang , Kamboja prevalensinya 1,4% dari
pemeriksaan 623 sampel tinja anak-anak TK dan SD juga bersaman dengan parasit
lain yang patogen.
·
Di Indonesia (Sulawesi Selatan), memperlihatkan
prevalensi Iodamoeba butschlii sebanyak 5,4% dari 394 sampel tinja
dengan parasit intestinal lainnya baik yang patogen maupun yang non petogen.
daata
Sinonim: Entamoeba butschlii
Nonpatogenik
Morfologi
1. Tropozoit
- Tropozoit jarang
ditemukan dalam tinja, Ukuran 6-25 u
- Gerak aktif
progresif pada feses segar, lamban pada feses
yang lama
- Batas
ekto&endaplasma tidak jelas
- Endoplasma penuh
granula, RBC (-)
- Vacuola makanan mengandung
bakteri/yeast
Nukleus :
o Ukuran 2 - 3,5 u
o Karyosome besar
o Karyosome
sentral/eksentrik
o Karyosome
dikelilingi globules yang refraktil
o Benang achromatic
dari sentral ke perifer
2. Prekista
- Tidak mengambil
makanan
- Lebih kompak
3. Kista
- Bentuk oval, 6 – 15
u
- Inti 1, jarang 2
- Vakuola glikogen
besar, 1 – 2 buah
- Chromatoid body (-)
- Granula kromatin
menempel pada satu sisi sehingga inti
tampak seperti
keranjang (basket nucleus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar