Senin, 15 April 2013

IODAMOEBA BUTSCHLII


IODAMOEBA BUTSCHLII
PARASITOLOGI
poltekkes surabaya













REGULER
Nama Kelompok         :
1.      Maninggar Kayuningtyas
2.      Mareta Widya Wulansari
3.      Aulia Gheasari
4.      Indah Nurhayati
5.      Nur Fauzia Armala
6.      Della Paramitha Damayora
7.      Dian Misgi Veronica
8.      Musyarofah


Politeknik Kesehatan Suarabaya
Jurusan Analis
Tahun Pelajaran 2013 – 2014
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha yang telah memberikan rahmat dan kasih karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah parasitologi ini mengupas tentang mikroorganisme parasit yaitu “Iodamoeba Butschlii”. Dangan tijauan pustaka dilengkapi gambar tropozit dan kista dari parasit Idamoeba Butschlii untuk pemahaman dan bentuk morfologi serta siklus daur hidupnya dan sebagainya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah teori yang memberikan kami kesempatan untuk melaksanakan tugas makalah dengan baik serta pihak yang terlibat dalam pengembangan materi makalah ini.
            Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan saran yang membangun agar dapat menjadi acuan dalam penyusunan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih

Surabaya,  24 Maret 2013


                                                                                                                                                Penyusun  





Daftar Isi




















Tinjauan Pustaka
Iodamoeba Butschlii

·         Latar Belakang
Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan. Diinterpretasikaodamoeba bütschlii. Filum protozoa dibagi ke dalam 4 kelas berdasarkan alat geraknya, yakni Rhizopoda (kaki semu), Mastigophora (flagel), Sporozoa (tidak punya alat gerak), dan Ciliata (bulu getar).


Perbedaan di antara genus nya:











Perbedaan antara spesiesnya :
Karakteristik masing-masing spesies:




















































·         File:Iodame.jpgFase Iodamoeba Butschlii
·         http://parasitfkundip.files.wordpress.com/2008/10/iodbuttro-thumb.jpg?w=124&h=111Morfologi
Iodamoeba butschlii trofozoit
- mempunyai 4 inti yang letaknya tidak teratur
- inti 1 kariosoma sentral tidak ada kromatin perifer
- vakuola isi makanan atau bakteri
- ada granula pucat sekitar inti/halo 





http://parasitfkundip.files.wordpress.com/2008/10/iodamoeba-butchii-kista-thumb.jpg?w=96&h=78Iodamoeba butschlii kista
- bentuk lonjong atau piriform
- mempunyai 1 inti dengan vakuol glikogen besar
-bentuk bulat
- benda kromatoid bentuk jarum
- dinding tebal


Iodamoeba butschlii
Morfologi
Iodamoeba butschlii frekuensi kasusnya sebanyak ± 8% pada manusia, berinti khas, kista tidak teratur dan benda glikogen yang besar dalam kista berinti 1. Iodomoeba butschlii mempunyai pseudopodia tumpul dan dikeluarkan mempunyai 3 bentuk stadium, yakni bentuk tropozoit, prekista, dan kista.                  
Bentuk tropozoit berukuran 6 – 20 µm (rata-rata 10 µm), ektoplasma sedikit/hampir tidak terlihat, pergerakan agak aktif dengan pseudopodia tumpul dan jernih, endoplsma mempunyai sitoplasma granuler dengan partikel makanan, bakteri, kristal, sel tumbuh-tumbuhan, sering dalam vakuole. Dan tidak makan sel darah merah. Inti berbentuk khas dan bulat, kariosom berbentuk bulat dan letaknya di tengah-tengah, hampir memenuhi inti, antara kariosom dan inti terdapat benang-benang.                                                   
Bentuk kista berukuran 5 – 18 µm, dengan bentuk ireguler. Glikogen vakuole berbatas tegas dan jelas, serta batang kromidial tidak ada. Jumlah inti hanya 1, kecuali kista yang akan pecah terdapat 2 inti. Diagnosa laboratorium ; sama seperti pemeriksaan E.histolytica.

·         Patogenesis
Sama seperti Entamoeba hartmani, Iodamoena butschlii juga bukan merupakan ameba patogen pada tubuh manusia atau tidak berbahaya dan hanya hidup komensal di usus besar.


·         Gambaran klinis
Karena Iodamoeba butschlii bukan merupakan ameba yang patogen, maka tidak menyebabkan penyakit sehingga tidak ada gejala klinis yang dapat ditemukan sebagai akibat dari Iodamoeba butschlii.

·         Cara menegakkan diagnosis / diagnosis banding
Meski kistanya dapat diidentifikasikan dengan sediaan basah, terutama bila vakuol dipulas dengan iodium, trofosoitnya sulit dideteksi dan diidentifikasi tanpa sediaan pulasan permanen.
·         Pengobatan
Tidak ada pengobatan untuk Iodamoeba butschlii karena tidak bersifat patogen.

9.      Epidemiologi
·         Iodamoeba butschlii tersebar luas di beberapa negara.
·         Di wilayah Turki selatan dari 380 sampel tinja diare yang diperiksa dengan menggunakan tes enzim immunosorbent assay (EIA) prevalensinya mencapai 3,1% terdapat bersama-sama parasit patogen lainnya.
·         Di daerah Bat Dambang , Kamboja prevalensinya 1,4% dari pemeriksaan 623 sampel tinja anak-anak TK dan SD juga bersaman dengan parasit lain yang patogen.
·         Di Indonesia (Sulawesi Selatan), memperlihatkan prevalensi Iodamoeba butschlii sebanyak 5,4% dari 394 sampel tinja dengan parasit intestinal lainnya baik yang patogen maupun yang non petogen.


daata

Sinonim: Entamoeba butschlii
Nonpatogenik

Morfologi
1. Tropozoit
-    Tropozoit jarang ditemukan dalam tinja, Ukuran 6-25 u
-    Gerak aktif progresif pada feses segar, lamban pada feses
      yang lama
-    Batas ekto&endaplasma tidak jelas
-    Endoplasma penuh granula, RBC (-)
-    Vacuola makanan mengandung bakteri/yeast
Nukleus :
o  Ukuran 2 - 3,5 u
o  Karyosome besar
o  Karyosome sentral/eksentrik
o  Karyosome dikelilingi globules yang refraktil
o  Benang achromatic dari sentral ke perifer

2. Prekista
-  Tidak mengambil makanan
-  Lebih kompak

3. Kista
-  Bentuk oval, 6 – 15 u
-  Inti 1, jarang 2
-  Vakuola glikogen besar, 1 – 2 buah
-  Chromatoid body (-)
-  Granula kromatin menempel pada satu sisi sehingga inti
   tampak seperti keranjang (basket nucleus)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar